Musim ini Edin Dzeko banyak mendapat porsi sebagai cadangan. Tapi hal itu tetap tak membuat pesona Dzeko pudar, bahkan pemain Bosnia tersebut semakin memberikan keteladanannya. Yuk kita belajar dari Dzeko
- Belajar AL-FAHM dari #Dzeko, bahwa kemenangan tim adalah diatas ambisi individu.
- Belajar IKHLAS dari #Dzeko, bahwa dimanapun posisi kita: cadangan atau pemain inti tak membuat sakit hati.
- Belajar Al-Amal dari #Dzeko, bahwa nilai kita adalah pada kinerja kita.
- Belajar AL-JIHAD dari #Dzeko, bahwa hanya kesungguh-sungguhan yang akan membuahkan hasil. Tak ada kata terlambat.
- Belajar ATS-TSIQOH dari #Dzeko,
bhw sehebat apapun dirinya hanyalah pemain yg siap mnjalankan instruksi
pelatih. Percaya dg strateginya. Siap ditugaskan kapanpun.
- Prnahkah kita mendengar keluh kesah #Dzeko trhadap Mancini sang qiyadahnya? adakah berita ketidaksenangan #Dzeko atas perlakuan Mancini?
- Apakah #Dzeko jumawa saat jadi pahlawan MCity? merasa dirinya hebat? lantas mengkritik pelatih yg membangkucadangkan terus?
- #Dzeko menjadi hebat bukan sekedar dia bikin gol kemenangan, tapi karena dia memposisikan diri sebagai bagian dari TIM. Not Individual !
- "Saya sangat senang bisa membantu tim menang dan menjalani peran saya," ujar #Dzeko | begitu juga kita, senang menjalani peran di jamaah ini. Apapun peran itu.
- "Saya tidak ingin selalu menjadi super sub. Saya hanya ingin bermain," ujar #Dzeko pahlawan MCity | begitulah kita, yg penting ber-amal.
- Yup, musim ini #Dzeko lebih banyak jadi ban serep. tapi itu tak mengurangi TOTALITAS dia saat bermain. tak ada sakit hati. it's my team !!
diolah pribadi dari sumber : ADMIN PKSPiyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar